Kesehatan ibu hamil dapat ditentukan juga
oleh olah tubuh Anda sehari-hari. Beberapa ibu hamil masih berpikir
olahraga saat kehamilan dapat membahayakan kandungannya, namun asalkan
Anda tepat memilih jenis olahraga, dapat menunjang kesehatan ibu serta
janinnya. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat
berolahraga di masa kehamilan :
Riwayat kehamilan buruk
Anda yang pernah mengalami riwayat kehamilan buruk
atau pernah mengalami masalah seperti keguguran, pendarahan saat hamil,
sampai kematian anak dalam kandungan. Keadaan ini tidak menghalangi Anda
untuk berolahraga, namun membuat Anda harus berhati-hati memilih jenis
olahraga. Anda juga membutuhkan pengawasan dokter kebidanan jika ingin
berolahraga, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Detak jantung
Detak jantung ibu hamil disarankan tidak melebihi 140
kali per menit saat berolahraga. Beberapa penelitian menunjukkan,
peningkatan detak jantung sampai 70% dari normal tidak akan mengganggu
atau mempengaruhi detak jantug bayi dalam kandungan. Sedangkan The
Canadian Society for Exercise Phyiology and Society of Obstetricians and
Gyneologists of Canada merekomendasikan : untuk ibu hamil berusia di
bawah 20 tahun, detak jantung maksimal antara 140-155. Sedangkan untuk
ibu hamil 20-29 tahun, detak jantung maksimalnya 135-150, berbeda dengan
ibu hamil usia 30-39 tahun, detak jantungnya maksimal 130-145. Dan bagi
ibu hamil usia lebih dari 40 tahun, detak jantung maksimalnya harus
125-140.
Olahraga dengan cara rebahan
Di trimester pertama kamhilan, Anda dapat mengalami
penurunan curah jantung mencapai 9% sehingga tidak dianjurkan untuk
berolah raga dengan cara rebahan di lanti. Aliran darah dapat terganggu
akibat tekanan berat perut ibu hamil.
Keseimbangan
Hindari olahraga yang membutuhkan keseimbangan lebih,
mengingat perubahan pusat gravitasi pada tubuh hamil yang terganggu
sehingga menyebabkan lebih mudah jatuh. Hindari olah raga yang
menggunakan raket, skating, dan senam gimnastik.
Olahraga kontak fisik
Hindari olahraga yang membutuhkan kontak fisik seperti hoki lapangan, tinju, sepak bola, atau beladiri.
Panas
Olahraga dapat meningkatkan temperatur tubuh, dan
peningkatan suhu tubuh yang berlebihan dapat menggangu janin terutama di
trimester pertama. Untuk itu berolahragalah di pagi atau sore hari
untuk mencegah tubuh terlalu panas. Pastikan juga ruangan yang digunakan
berolahraga memiliki ventilasi yang cukup sehingga udara dalam ruangan
tidak terlalu panas.
Olahraga tidak akan membahayakan kehamilan selama
Anda memilih jenis olahraga yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi
kehamilan. Jangan lupa untuk berdiskusi dengan dokter kandungan atau
bidan mengenai jenis olahraga yang aman atau tidak. Selain menjaga Kesehatan ibu hamil juga dapat mengurangi resiko operasi seksio, dan mengurangi ketidaknyamanan saat persainan.
Sumber : http://www.melindahospital.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar