*****Selamat Datang di DuniaKitaDotCom - Tempat berbagi apa yang layak dibagi - Memulai dari hal kecil untuk sesuatu yang besar - Dukung kami dengan meninggalkan komentar yang baik, sopan dan membangun - Terimakasih - *****

Kamis, 19 April 2012

Menolak Pemainnya Menjadi Timnas, ISL Tidak Konsisten


Sebagai mana yang telah di terbitkan oleh "Inilahjabar.com" pada, 19 April 2012 | 05:00 WIB
Suko (sapaan Bambang Sukowiyono) mengatakan, jika tindakan tim peserta ISL tersebut sudah termasuk dalam sebuah pengkhianatan kepada bangsa. Ia mengungkapkan, kepentingan negara seharusnya berada di atas segalanya, ketimbang urusan lainnya.

"Menurut saya, penolakan yang dilakukan oleh tim peserta ISL ini sudah tidak dapat dibenarkan lagi. Karena ini menyangkut kepentingan negara. Saya sebagai mantan pemain tahu betul. Tidak ada pemain yang tidak ingin main untuk negaranya. Itu sebuah kebanggaan tertinggi bagi seorang atlet, untuk dapat membela negaranya," ujar Suko saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (18/4/2012).

"Seharusnya klub bangga, karena pemainnya dipanggil oleh timnas. Dari sekian juta manusia yang ada di Indonesia, tentu menjadi penghormatan tertinggi buat pemain, karena dipilih oleh negaranya. Seharusnya, klub dapat mengerti itu," imbuhnya.

Lanjut Suko, dia tidak habis pikir dengan apa yang diinginkan oleh tim peserta ISL, termasuk Persib. Menurutnya, beberapa waktu lalu klub dan beberapa kalangan memprotes, karena PSSI tidak mengizinkan pemain ISL membela timnas dengan alasan, para pemain tersebut bermain di kompetisi yang ilegal. Sekarang ketika izin didapat, justru tim ISL menolak dengan alasan jadwal kompetisi yang padat.

"Dulu mereka (klub ISL) memprotes karena pemainnya tidak bisa bermain untuk timnas. Sekarang, sudah dikasih izin malah disia-siakan. Kita kalah dari Bahrain, banyak yang protes karena PSSI tidak mengakomodir untuk memainkan pemain terbaik. Saat ini sudah dilakukan, tapi malah menolak. Tim ISL tidak konsisten dengan apa yang mereka katakan sebelumnya. Padahal, membela negara adalah segala-galanya. Jangankan hanya untuk tenaga dan waktu. Nyawa pun harus kita berikan kepada negara," tuturnya.

Selain itu, polemik mengenai dualisme kompetisi ataupun masalah politik yang menggunakan sepakbola sebagai kendaraannya, harus segera dipinggirkan demi kepentingan negara. Ia berharap, jangan sampai nanti akan ada penyesalan, akibat penolakan tersebut.

"Sudahlah, untuk urusan negara. Masalah kompetisi, ataupun masalah kekuasaan disingkirkan dulu. Jangan sampai karena keegoisan pihak tertentu, kepentingan negara terabaikan. Jangan menyesal, kalau dikemudian hari kita yang saat ini dibutuhkan negara. Menjadi tidak bermanfaat sama sekali, karena kepentingan sepihak seperti ini," pungkasnya.[ang]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar