*****Selamat Datang di DuniaKitaDotCom - Tempat berbagi apa yang layak dibagi - Memulai dari hal kecil untuk sesuatu yang besar - Dukung kami dengan meninggalkan komentar yang baik, sopan dan membangun - Terimakasih - *****

Kamis, 06 September 2012

Inilah yang Terjadi Jika Kita Masuk ke Lubang Hitam




Lubang hitam sedang memakan bintang. Image credit: inilah.com
Masih banyak misteri tentang alam semesta. Tentang bagaimana ia diciptakan, berapa persis umur, dan tentang begitu banyak planet yang belum diketahui apa isinya. Salah satu misteri yang juga membuat para ahli penasaran adalah black hole (lubang hitam). Lubang hitam itu dianggap sebagai tempat paling aneh di alam semesta ini.

Lubang hitam itu sangat besar. Lubang utamanya disebut "titik tidak terbatas". Lantaran begitu gelap, bahkan tidak ada cahaya dengan kekuatan berapapun yang sanggup menyusup. Jadi silahkan membayangkan seberapa gelap lubang rakasasa itu.

Para pakar astrofisika menjelaskan keadaan lubang hitam itu dengan memberi pengandaian. Charles Liu, misalnya, menjelaskan bahwa jika masuk ke sana, badan Anda akan menjadi seperti pasta gigi yang keluar dari dalam kemasan. Jadi, katanya, lubang itu tentu bukan tempat tujuan wisata.

Ilmuwan yang bekerja untuk Planetarium Hayden Amerika Serikat ini mengatakan ketika obyek melintasi lubang hitam itu, maka dia akan mengalami dampak gaya pasang surut seperti di bumi. Kekuatan gravitasi menurun sesuai jarak. Bulan akan ditarik lebih dekat ke sisi bumi dengan keras.

Hasilnya, bumi condong ke arah bulan. Bumi bergerak. Karena tanah begitu kokoh maka kita yang berpijak di atasnya tidak merasakan gerakan itu. Tapi air yang ada dipermukaan laut akan mengalir. "Itulah interaksi pasang surut air laut," ujar Liu.

Nah pasang surut air laut itu menjadi peristiwa biasa saja. Tapi, manusia masuk ke lubang hitam? Berbeda. Di sekitar lubang hitam yang seukuran bumi ini, skala gaya pasang surut akan berkali lipat. Bagian atas kepala Anda akan ditarik paksa hingga terus memanjang.

"Sir Martin Rees (ahli astrofisika Inggris) menyebutnya fenomena ini 'spaghettification'. Anda akan menjadi aliran partikel subatomik yang
berputar-putar ke dalam lubang hitam," urai Liu seperti dikutip dari lamanLifeslittlemysteries.com.

Otak Anda akan terpisah dari atom penyusunnya seketika. Tapi, Anda punya sedikit waktu untuk melihat isi lubang hitam raksasa itu.

Kematian di bagian lubang hitam yang terbesar justru tidak terlalu menyiksa karena permukaannya kurang ekstrim. Lubang seukuran tata surya ini memiliki gaya pasang surut yang tidak terlalu kuat.

"Pertama-tama, Anda mendekati kecepatan cahaya saat jatuh ke lubang hitam. Semakin cepat Anda bergerak di luar angkasa, semakin lambat Anda bergerak melalui ruang, semakin lambat Anda bergerak melalui waktu," terang Liu.

Ketika Anda jatuh, banyak benda yang jatuh di depan Anda yang mengalami "penundaan waktu". Apabila Anda menengok ke depan lubang hitam, obyek yang Anda lihat telah jatuh sebelumnya. Menengok ke depan, Anda menatap obyek yang akan jatuh di belakang Anda.

"Jadi, Anda akan melihat seluruh sejarah alam semesta secara bersamaan. Dari masa Big Bang hingga masa depan," ujar Liu. (vivanews.com, astronomi.us)
Read More...

NASA Gunakan SmartPhone Android untuk Buat Satelit




Smartphone HTC Nexus One yang dirubah menjadi satelit oleh NASA. Image credit: amazonaws.com
NASA dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa mereka saat ini tengah membuat satelit dari smartphone. Menurut NASA hal itu membuat biaya pembuatan satelit menjadi lebih murah dan mudah. Peneliti NASA di NASA's Ames Research Center di Moffett Field, California sedang membuat tiga satelit dari smartphone. yang masih-masing berukuran 4 inci (10.16 cm) dan berat kurang dari 4 pound (1.8 kg), ungkap NASA dalam website resminya.

Salah satu merk smartphone yang digunakan dalam pembuatan satelit adalah HTC Nexus One yang berjalan dalam OS Android. Satu satelit yang dibuat dengan smartphone ini biaya hanya sekitar 3.500 dollar Amerika, kata NASA. Nexus One akan bekerja sebagai "komputer" onboard pada satelit dan sensor smartphone digunakan untuk menentukan orientasi pesawat luar angkasa sehingga kamera pada smartphone tersebut bisa digunakan untuk pengamatan Bumi untuk kemudian mengirimkan hasil pengamatannya ke Bumi.

Dikutip astronomi.us dari spacedaily.com, Senin (03/09/2012), Misi yang disebut denganPhoneSat ini dimaksudkan untuk mencoba apakah penggunaan teknologi komersial dapat digunakan pada teknologi luar angkasa sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, kata NASA. (Adi Saputro/ astronomi.us)
Read More...